Kamis, 31 Desember 2015

Kerek pandan


PERANG PANDAN
( MEKARE-KARE/MEGERET PANDAN )

 Riwayat : merupakan rangkaian ucapan usaba di desa Tengenan yang biasa di  laksanakan   setiap   tahun pada bulan juni.

Pemain : -jumlah  :beregu , tetapi satu lawan satu.
                : -kelamin    : laki-laki
                :- usia           : usia remaja (seka teruna)
Sarana dan prasarana
Daun :- alat : - daun padan yang cukup tua dan berduri dipotong sepanjang kurang     lebih 30cm dan diikat 5-10 helai.
-Tameng (pelindung) yang dibuat dari daun pandan yang kering, dianyam berbentuk lempengan dengan garis tengah sekitar 60cm
   - pakaian : - tidak berbaju hanya memakai kain yang di ikatkan dipinggang agar                 mudah    bergerak (dibuat kancutan )
Prasarana : lapangan permainan biasanya halamanya balai desa (bale petemu tengah )
Pelaksanaan
a. peraturan
- pemain     : ada 2 regu (kelompok ) seka teruna dan masing –masing punya lawan ( satu lawan         satu)
- permainan  : tidak ada yang kalah dan menang ,hanya masing-masing saling memukul/    menggores dengan duri daun pandan sampai keluar darah.
b. Jalanya permainan
perang pandan ini dilakukan dalam reangkaian upacara usaba desa yang dilaksanakan setiap     setahu sekali.
Setiap persiapan selesai para remaja (seka teruna) yang akan ikut berpartisipasi  dalam upacara ini siap dengsn peralatannya masing- masing (daun pandan yang diikat dan tamengnya )dan seka dahu(remaja putrid) sebagai supporter pemberi semangat berkeliling di sekitar arena permain,maka wasit yang mengatur pemain member aba-aba mulai.dengan segera sepasang remaja menari-nari saling sabet, saling pukul diiringi teriakan-teriakan  serta sorak soari  para supporter. Semakin ramai supporter maka semakin semangat mereka bermain. Tetapi kadang-kadang sampai emosi. Kalau sudah emosi atau sudah banyak berdarah wasit menghentikan dan segera disusul oleh pasangan yang lain. Setelah bermain biasanya minum arak. Tetapi setelah minum arak kadang-kadang bermain lagi. Demikian terus sampai semua  pasangandapat bermain. Setelah semua bermain atau setelah payah semua istirahat di balae petemu tengah sambil mencabut duri-duri bekas sabetan.biasanya lawanya tadi yang saling  membersihkan  karena mereka semua berteman. Luka-luka yang timbul akibat sabetan tadi diobatin dengan krim curcuma domestica.
c. Wasit : ada memimpin permainan agar jangan sampai berkelahi betulan.

 Komponen aktifitas fisik yang dominan
            -kecepatan
            -kelincahan
            -ketahanan
Kemungkinan cedar  : Bisa terjadi luka-luka terutama pada punggung akibat kena sabet lawan.
 Olahraga prestasi
   Agak sulit karena permainan ini merupakan rangkaian upacara ritual .dan daerah yang keluar dianggap suci dan sebagai persembahan.

                                                          




Tidak ada komentar:

Posting Komentar