PERANG
PANDAN
(
MEKARE-KARE/MEGERET PANDAN )
Riwayat : merupakan rangkaian ucapan
usaba di desa Tengenan yang biasa di laksanakan setiap
tahun pada bulan juni.
Pemain : -jumlah :beregu , tetapi satu lawan satu.
: -kelamin
: laki-laki
:- usia :
usia remaja (seka teruna)
Sarana dan prasarana
Daun
:- alat : - daun padan yang cukup tua dan berduri dipotong sepanjang kurang lebih
30cm dan diikat 5-10 helai.
-Tameng (pelindung)
yang dibuat dari daun pandan yang kering, dianyam berbentuk lempengan dengan
garis tengah sekitar 60cm
- pakaian : - tidak berbaju hanya memakai
kain yang di ikatkan dipinggang agar mudah
bergerak (dibuat kancutan )
Prasarana : lapangan
permainan biasanya halamanya balai desa (bale petemu tengah )
Pelaksanaan
a.
peraturan
- pemain
: ada 2 regu (kelompok ) seka teruna
dan masing –masing punya lawan ( satu lawan satu)
-
permainan : tidak ada yang kalah dan
menang ,hanya masing-masing saling memukul/
menggores dengan duri daun pandan sampai keluar darah.
b.
Jalanya permainan
perang
pandan ini dilakukan dalam reangkaian upacara usaba desa yang dilaksanakan
setiap setahu sekali.
Setiap
persiapan selesai para remaja (seka teruna) yang akan ikut berpartisipasi dalam upacara ini siap dengsn peralatannya
masing- masing (daun pandan yang diikat dan tamengnya )dan seka dahu(remaja
putrid) sebagai supporter pemberi semangat berkeliling di sekitar arena
permain,maka wasit yang mengatur pemain member aba-aba mulai.dengan segera
sepasang remaja menari-nari saling sabet, saling pukul diiringi
teriakan-teriakan serta sorak soari para supporter. Semakin ramai supporter maka
semakin semangat mereka bermain. Tetapi kadang-kadang sampai emosi. Kalau sudah
emosi atau sudah banyak berdarah wasit menghentikan dan segera disusul oleh
pasangan yang lain. Setelah bermain biasanya minum arak. Tetapi setelah minum
arak kadang-kadang bermain lagi. Demikian terus sampai semua pasangandapat bermain. Setelah semua bermain
atau setelah payah semua istirahat di balae petemu tengah sambil mencabut
duri-duri bekas sabetan.biasanya lawanya tadi yang saling membersihkan
karena mereka semua berteman. Luka-luka yang timbul akibat sabetan tadi
diobatin dengan krim curcuma domestica.
c.
Wasit : ada memimpin permainan agar jangan sampai berkelahi betulan.
Komponen aktifitas fisik yang dominan
-kecepatan
-kelincahan
-ketahanan
Kemungkinan cedar : Bisa terjadi
luka-luka terutama pada punggung akibat kena sabet lawan.
Olahraga prestasi
Agak sulit karena permainan ini merupakan
rangkaian upacara ritual .dan daerah yang keluar dianggap suci dan sebagai
persembahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar